Prodi S-1 Teknik Dirgantara STTKD Ukir Sejarah, PTS Pertama di Indonesia Raih Akreditasi Unggul dari LAM Teknik

    Prodi S-1 Teknik Dirgantara STTKD Ukir Sejarah, PTS Pertama di Indonesia Raih Akreditasi Unggul dari LAM Teknik
    Ka.Humas, Ka.PPMI dan Sek.Prodi Teknik Dirgantara saat jumpa pers capaian Akreditasi Unggul dari LAM Teknik di Kampus STTKD, Rabu (14/8/2024)/Foto: Humas STTKD.

    Bantul (D.I. Yogyakarta) - Program Studi (Prodi) Sarjana (S-1) Teknik Dirgantara (TD) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta berhasil memperoleh Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Keteknikan (LAM Teknik).

    Sampai dengan saat ini Prodi S-1 Teknik Dirgantara STTKD telah meluluskan 262 Sarjana Teknik (S.T.) yang tersebar se-Indonesia, dengan jumlah mahasiswa/taruna aktif 370.

    Kepala Humas dan Kerjasama STTKD Dr. Raden Fatchul Hilal, S.E., M.M. menuturkan, STTKD menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di Indonesia yang memiliki Prodi S-1 Teknik Dirgantara dengan akreditasi unggul, tercatat baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga terakreditasi unggul untuk prodi yang sama. "Pencapaian ini merupakan prestasi membanggakan, " ujarnya, saat jumpa pers di Ruang Cessna Kampus STTKD Jalan Parangtritis KM.4, RW.5, Druwo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (14/8/2024).

    Hadir mewakili Kepala Prodi S-1 Teknik Dirgantara STTKD Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., Sekretaris Prodi Ikbal Rizki Putra, S.T., M.Eng. menyampaikan, S-1 Teknik Dirgantara telah dibuka sejak 2016 dan pertama kali mewisuda lulusannya 2020. Sebelumnya, telah berhasil meraih Akreditasi Baik Sekali dari LAM Teknik pada 2019. "Selanjutnya, masa akreditasi yang berlaku selama lima tahun telah diajukan kembali  pada akhir tahun 2023 dan hasilnya berhasil ditingkatkan menjadi Akreditasi Unggul untuk tahun 2024-2029, ” ungkapnya.

    Penilaian Akreditasi Unggul berhasil didapatkan setelah melalui prosedur dan melengkapi persyaratan dari LAM Teknik.

    Salah satu hal penting yang menjadi indikator penilaian dari LAM Teknik adalah jumlah tenaga pengajar yang bergelar doktor (S-3) harus memenuhi yaitu lima dosen. Lima dosen bergelar doktor STTKD, tiga adalah lulusan luar negeri, salah satunya dari Universitas Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia.

    Selain itu, indikator lainnya adalah jabatan akademik lektor minimal ada lima dosen dan jumlah capaian prestasi mahasiswa/taruna di tingkat nasional dan internasional.

    Ditegaskan oleh Ikbal, STTKD berkomitmen untuk menjadi "center of excellence" yang menjadi pusat pengembangan bagi calon-calon teknisi di bidang kedirgantaraan/penerbangan. STTKD juga ingin memberikan kontribusi lebih bagi Indonesia di  bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian. "Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya membutuhkan ahli-ahli profesional untuk moda transportasi udara yang lebih handal, " ucapnya.

    "Target selanjutnya adalah Prodi S-1 Teknik Dirgantara STTKD bisa mendapatkan pengakuan akreditasi di tingkat internasional, " imbuh Ikbal.

    Lebih lanjut, Kepala Pusat Penjamin Mutu Internal (PPMI) STTKD Dhiani Dyahjatmayanti, S.T.P., M.B.A. menjelaskan, setelah menyusun dan mengirim/mengunggah laporan evaluasi dan kinerja prodi November 2023 hingga Januari 2024, selanjutnya asesor dari LAM Teknik hadir langsung ke STTKD untuk melakukan visitasi dokumen dan fasilitas di STTKD selama tiga hari (28 Februari - 1 Maret 2024).

    Surat Keputusan LAM Teknik yang diterima pada 1 Agustus 2024 menyatakan bahwa Prodi S-1 Teknik Dirgantara STTKD Terakreditasi Unggul yang berlaku sejak 21 Agustus 2024 sampai dengan 20 April 2029.

    Sebelum mencapai akreditasi unggul, ada indikator yang tidak kalah penting yaitu waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. "Harus kurang dari enam bulan, " jelasnya.

    Menurut Dhiani, untuk dua indikator ini STTKD memenuhi syarat akreditasi unggul sebab waktu tunggu lulusan paling lama adalah 2-3 bulan saja dengan 80 persen terserap di dunia kerja sesuai dengan bidang studinya. Sementara 20 persen lulusan ada yang meneruskan studi lanjut ke jenjang Magister (S-2) hingga Doktor (S-3) dan ber-wirausaha/wiraswasta.

    "Banyak lulusan Teknik Dirgantara yang sudah mendapatkan pekerjaan bahkan sebelum wisuda, melalui program intership Merdeka Belajar Kampus merdeka (MBKM) banyak taruna yang langsung diminta untuk bekerja di perusahaan tempat mereka magang, ” kata dia.

    Selain itu, visi misi tujuan strategi Perguruan Tinggi (PT), kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan instansi dan pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan juga menjadi kriteria penilaian akreditasi unggul dari LAM Teknik. ***

    diy yogyakarta jogjakarta yogya jogja druwo bangunharjo sewon bantul sttkd teknik dirgantara lam teknik akreditasi unggul s.t. doktor lektor taruna
    RIO ARDIAN

    RIO ARDIAN

    Artikel Sebelumnya

    ICoSI UMY Bahas Kota Berkelanjutan, Atasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Heboh Gelar Doktor Honoris Causa dari Perguruan Tinggi Ilegal, Hendri Kampai: Prestise atau Prestasi Palsu?
    Mengenal Peran dan Keahlian Insinyur Teknik Mesin dalam Era Industri Modern
    Peran dan Tantangan Insinyur Teknik Sipil dalam Pembangunan Berkelanjutan
    Dokter Spesialis Bedah, Pilar Utama dalam Dunia Medis Modern
    Neurolog, Dokter Ahli di Balik Kompleksitas Sistem Saraf

    Ikuti Kami